Harga cabai rawit di Pasar Inpres Bastiong, Kota Ternate, Maluku Utara, dalam satu bulan terakhir mengalami kenaikan signifikan. Terakhir, harga cabai rawit menjadi Rp 90 ribu per kilo gram, pada Senin, 13 Januari 2025.
Sukarsi, 25 tahun, pedagang cabai, mengatakan kenaikan harga cabai di pasar Bastiong sebenarnya sudah mengalami kenaikan sejak awal bulan Desember 2024. Sebelumnya, harga bahan dapur itu selalu bermain di angka Rp 50-60 ribu per kilogram saja.
Kenaikan harga cabai, menurut Sukarsi, disebabkan karena cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu atau pasokan dari luar daerah yang tak berjalan lancar. “Cuaca akhir-akhir ini memang tidak menentu, bisa saja mempengaruhi harga rica,” kata Sukarsi.
Fahri Saban, pedagang lain di dekat lapak Sukarsi berkata harga cabai rawit adalah yang tertinggi dari kebutuhan dapur lainnya. Ia tidak berani menjual dengan harga murah, sebab bisa merugi. Fahri sendiri menjajakan merica, tomat, bawang, sagu, hingga bahan rempah-rempah lain di Pasar Inpres Bastiong.
Lelaki berusia 27 tahun itu mengakui masyarakat sering mengeluhkan harga cabai tersebut, sehingga daya beli makin berkurang. “Masyarakat lebih memilih cabai keriting yang harganya relatif lebih murah dibandingkan cabai rawit.”
“Rica, tomat, saya tidak hitung, karena tidak ada harapan. Apalagi dengan harga yang sering naik turun begini,” tambah Fahri.
Reporter magang: Yulinar Sapsuha Editor: Rabul Sawal

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.