Pemuda Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara mengeluhkan fasilitas SMA Negeri 11 Kota Ternate di Pulau Batang Dua, yang tidak memadai. Karena itu, pemerintah setempat diminta untuk memperhatikan dan menengok kondisi sekolah yang mulai rusak.

Hatta Hamjah, salah satu tokoh pemuda Batang Dua mengatakan, kondisi sekolah yang memadai belum dirasakan oleh siswa-siswi dan guru SMA Negri 11 Kota Ternate. “Bukan hanya soal mendapatkan kesempatan pendidikan yang baik, tetapi fasilitas pendidikan, termasuk gedung sekolah yang tidak memadai menjadi penyebabnya,” katanya.

Padahal, menurut Hatta, gedung sekolah adalah sarana penunjang pendidikan yang sangat dibutuhkan. “Namun, keadaan gedung sekolah di daerah pelosok dan terpencil seperti Batang Dua, sangat jauh berbeda dengan fasilitas di kota. Pemeliharaan bangunan yang sering terabaikan berujung pada tidak terawatnya bangunan SMA Negeri 11 Kota Ternate, Pulau Batang Dua,” ujarnya.

Karena itu, ia dengan tegas meminta pemerintah setempat untuk memperbaiki dan melengkapi fasilitas sekolah. Semangat belajar mereka yang tinggi perlu mendapat dukungan dari penyediaan fasilitas yang lengkap.

“Pemerintah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan dan memperbaiki fasilitas sekolah,” ucapnya.

Sebab, lanjut Hatta, rehabilitasi dan renovasi sekolah sudah termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Peraturan tersebut mewajibkan pemerintah, khusunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut), untuk turun dan lihat langsung kondisi Sekolah. Ini untuk memajukan pendidikan. Supaya infrastruktur pendidikan ini benar-benar menunjang sumber daya manusia termasuk dalam kewajiban,” pungkasnya.

Kondisi SMA Negeri 11 Kota Ternate di Kecamatan Batang Dua. Foto: Warga Batang Dua

Sementara, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Maluku Utara (Malut), Ramli Kamaluddin saat dikonfirmasi mengenai hal itu, mengatakan dirinya kaget menerima informasi keluhan masyarakat terkait kondisi SMA 11 Kota Ternate tersebut. Karena kepala sekolah tidak proaktif berkoordinasi Dikbud, bahkan sulit dihubungi.

“Saya kaget sekali. Karena kepala sekolah hanya diam saja. Bahkan pihak sekolah hingga kini tidak menginput Data Pokok Pendidikan (Dapodik) maupun sarana dan prasarana sarana fisik sekolah. Kepala sekolah juga susah dihubungi. Diundang ke Ternate pun tidak pernah datang,” katanya.

Karena itu, lanjut Ramli, pihaknya menganggap jika tidak ada masalah, dan telah tuntas soal sarana dan prasarana fisik sekolah tersebut. Padahal justru sebaliknya.

“Jadi, ada dua pola bantuan sekolah. Pertama, melalui dana alokasi khusus (DAK). Kedua, melalu dana alokasi umum (DAU). Dan, untuk melakukan pengusulan ke pusat maka harus ada dapodik. Tapi karena dapodik di sekolah ini kosong, maka tidak bisa dilakukan,” ungkapnya.

Menurut ia, yang patut disalahkan dalam hal ini bukan Dikbud, tapi kepala sekolah yang hanya bungkam terkait kondisi sekolah.

“Dalam hal ini yang harus disalahkan bukan dinas tapi kepala sekolah. Sudah saya tegur juga. Jika sekolah yang jauh dalam jangkauan harus proaktif berkoordinasi terkait sarana dan prasarana fisik sekolah yang bersangkutan. Sekolah Taliabu, meskipun jauh sering pro aktif koordinasi,” terangnya.

Ramli juga menegaskan, kepala sekolah bakal dievaluasi atas hal ini agar sekolah menjadi lebih baik. “Mungkin kepala sekolah sudah malas dan tidak peduli lagi. Karena itu, perlu dievaluasi kepala sekolahnya. Sebab, jika kepala sekolah tidak peduli, sekolahnya akan rusak,” ujarnya.

Menyikapi masalah ini, kata Ramli, pihaknya bakal mengambil langkah alternatifnya dengan mengupayakan alokasi anggaran untuk sekolah tersebut. “Kita sudah koordinasi bagian perencanaan dan mensosialisasikan untuk pengalokasian anggaran ke sekolah tersebut di tahun 2025. Kalau memungkinkan, kita bakal kasih DAU,” ungkapnya.

Ramli juga bilang, bakal turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi sekolah tersebut. “Kita lihat perkembangan kita usahakan bakal turun langsung ke lokasi,” pungkasnya.

—–

Reporter: La Ode Zulmin