Sebuah ambulans tiba di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie, Kota Ternate, pada Senin, 3 Januari 2025 sekitar pukul 11.55 WIT. Ambulans itu membawa Bripda Putra Nusantara Ruslan, salah satu dari lima korban selamat kebakaran speedboat Basarnas Ternate.
Tampak dari dalam mobil ambulans Bripda Putra terbaring tanpa mengenakan baju dan infus. Kakinya dibalut dengan perban dan sarung. Sejumlah polisi dan petugas rumah sakit lalu mengangkatnya masuk ke dalam IGD. Tidak berselang lama, pihak Polda Maluku Utara datang menjenguk sejumlah korban di IGD sekitar pukul 12.30 WIT.
Selain Bripda Putra, empat korban yang selamat dari kejadian itu sudah lebih dulu dirawat di IGD. Tiga korban dari Basarnas Ternate, Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali, dan Hamja Djirun. Dua korban lainnya dari anggota Dit Polairud Malut, Bripka Irwan Idris dan Bripda Putra Nusantara Ruslan. Sementara korban lainnya dibawa ke rumah keluarga mereka.
“Yang mendapat perawatan medis di sini (IGD) ada lima korban. Dua dari Polairud Malut, dan tiga korban dari Basarnas Ternate,” kata salah satu petugas IGD RUSD Chasan Boesoirie, Senin, 3 Februari 2025.
Sebelumnya, kecelakaan laut terjadi di perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Minggu, 2 Februari 2025 malam. Dalam peristiwa tersebut, speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat pelayaran yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi ketika tim SAR gabungan hendak mengevakuasi longboat milik dua nelayan di perairan Gita, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIT. Namun, saat speedboat sedang melaju di perairan Gita, mengalami ledakan. Speedboat tersebut ditumpangi 11 anggota tim evakuasi.
Dalam peristiwa tersebut, tiga korban dinyatakan meninggal dunia, anggota Ditpolairud Polda Malut Bharatu Mardi Hadji, dan dua anggota Basarnas, M Riski Esa dan Fadli M Malagapi. Sedangkan satu korban, yang merupakan wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi masih dinyatakan hilang.
Sedang tujuh orang dievakuasi ke Gita untuk mendapatkan perawatan medis fasilitas kesehatan. Lima di antaranya dari SAR Kota Ternate, yakni Darmanto rauf, Maretang, Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali, dan Hamja Djirun. Selain itu, dua anggota Dit Polairud Malut, Bripka Irwan Idris dan Bripda Putra Nusantara Ruslan
Saat kejadian, speedboat yang meledak ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang bertolak dari pelabuhan Gita menuju Manado. Di sini, korban lantas dievakuasi ke pelabuhan Gita dan mendapat perawatan medis di Puskeskas Payahe. Setelah itu, korban dievakuasi ke Ternate, dengan menumpangi KM Pandudewanata ke Ternate.
M Ifzal I Malagapi, salah satu keluarga korban Fadli mengatakan, sudah korban Fadli dievakuasi sejak pagi tadi.
“Tadi pagi, Fadli dievakuasi ke rumah duka. Rencanannya, hari ini bakal dikebumikan,” katanya, saat ditemui di rumah duka, Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, pada Senin, 3 Februari 2025.
Wakapolda Malut, Brigjen (Pol) Stephen M. Napiun, saat diwawancarai mengatakan, dari peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua supaya tidak terjadi lagi hal serupa.
“Bahwa setia evakuasi harus ada persiapan-persiapan yang mantap dan harus memperhatikan keselamatan. Apalagi saat evakuasi di malam hari,” katanya singkat di depan IGD RSUD Chasan Boesoirie.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.