DPC Gekrafs Tidore Kepulauan menggelar Talk Show Ekonomi Kreatif dalam event Tiba-tiba Ramadan, menghadirkan pelaku ekraf dan pegiat komunitas.
Acara yang mengusung tema “Potensi Ruang Kolaborasi untuk Ekraf dan Pengembangan Potensi Lokal” ini, menghadirkan empat narasumber, yakni Penguatan Jejaring ICCN Zandry Aldin, Owner Kapita.id Rusly Oces, Kepala Suku Music Corner Herman Mahifa, serta Direktur WildHouse Ongen Tan.
Namun, dalam diskusi tersebut, dua narasumber, Zandry Aldin dan Herman Mahifa, berhalangan hadir.
Direktur WildHouse, Ongen Tan, menyoroti pentingnya gerakan ekonomi kreatif di Tidore, yang telah melahirkan berbagai komunitas di sektor film, UMKM, hingga penyelenggara acara. Ia optimistis bahwa di bawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, Tidore akan menjadi tuan rumah bagi event berskala nasional.
“Saya percaya Tidore akan berkembang dengan event-event besar, tinggal bagaimana kita membangun kolaborasi antara pemerintah dan komunitas agar ekosistemnya semakin kuat,” ujarnya, Jumat, 21 Maret 2025 malam.
Ia juga menekankan bahwa meskipun komunitas sudah mendapatkan akses anggaran, mereka tetap harus mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Salah satu langkah strategis yang disarankannya adalah mendatangkan investor ke Tidore untuk mendukung penyelenggaraan event yang lebih besar.
“Saya sadar mendapatkan investor itu tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Kita butuh relasi dan kolaborasi agar tidak selalu bergantung pada pemerintah,” jelasnya.
Senada dengan itu, Owner Kapita.id Rusly Oces menekankan bahwa membangun ruang kolaborasi ekonomi kreatif membutuhkan strategi yang mengintegrasikan ekosistem fisik dan digital.
“Ekosistem fisik yang saya maksud adalah pemanfaatan ruang seperti Gedung PLUT, Kediaman Sultan Zainal Abidin Syah, atau Sentra UKM sebagai pusat pengembangan UMKM yang berkelanjutan,” paparnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya digitalisasi dalam membangun branding kota. Menurutnya, setiap dinas pemerintah seharusnya mengoptimalkan platform digital agar informasi dan peluang bagi pelaku ekraf lebih mudah diakses masyarakat.
“Di era sekarang, digital menjadi kunci. Pemerintah harus menghidupkan media digitalnya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan lebih mudah melalui platform sosial media,” tambahnya.
Dengan fokus pada kebutuhan komunitas, dukungan pemangku kepentingan, serta program inovatif, ruang kolaborasi ekonomi kreatif dapat menjadi pusat pertumbuhan industri dan membuka peluang baru bagi para kreator.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.