Kondisi jalur aspal di seputaran bundaran Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat, Pulau Taliabu, memprihatinkan. Lebih dari 100 meter ruas jalan ini telah rusak parah. Sisi kiri dan kanan berlubang, sering tergenang air hujan, sehingga warga setempat menyebutnya “kolam ikan”.
Pantauan tuturfakta.com, lubang-lubang tersebut berdiameter antara 30–50 cm dan kedalaman bervariasi, hingga menimbulkan genangan yang menyulitkan pengguna kendaraan, terutama truk bermuatan berat. Meski kerusakan terjadi sejak beberapa bulan lalu, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak berwenang.
Dahlan (32), warga sekitar, mengeluhkan kondisi jalan yang kian membahayakan.
“Setiap melewati jalan ini, kami merasa cemas. Kiri kanan bolong-bolong, apalagi jika membawa truk berat. Warga menyebutnya kolam ikan, karena lubang dan genangan airnya,” ujarnya, Kamis, 24 April 2025.
Menurut Dahlan, kerusakan yang dibiarkan berlarut dapat memicu kecelakaan. “Kendaraan jadi tak beraturan, pengemudi mencari sisi jalan yang masih bisa dilewati,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan Arhsy, salah satu warga lainnya. Ia menyoroti risiko bagi pengguna roda dua, terutama ibu-ibu yang mengantar anak ke sekolah atau pergi ke pasar.
“Setiap melintas, rasa was-was tak terelakkan. Saya kasihan melihat ibu-ibu yang tiap hari beraktivitas di jalan ini,” katanya.
Kendati jalur tersebut sudah beberapa kali dilintasi pejabat pemerintah, perbaikan masih belum terealisasi. Warga berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan, mengingat jalan ini berada di pusat desa dan berpotensi memakan korban jiwa jika terus dibiarkan rusak.
“Torang berharap pemerintah segera memperbaiki. Takut sampai ada kecelakaan hingga memakan korban,” tutup Arhsy.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.