Dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Pulau Taliabu, Maluku Utara, mengangkat kembali kearifan lokal melalui penggunaan atap daun sagu dan pertunjukan Tarian Yusa—salah satu tarian tradisional masyarakat Taliabu.
Kepala SMAN 9 Pulau Taliabu, Badir Umaternate, menjelaskan bahwa sekolahnya mengikuti lomba video cerita pendek bertema kearifan lokal. Video tersebut mengangkat tradisi pembuatan atap dari daun sagu serta penampilan Tarian Yusa, sebagai upaya melestarikan budaya asli Taliabu.
“Penggunaan atap daun sagu sangat erat kaitannya dengan kehidupan nenek moyang kita. Ini adalah warisan budaya dengan nilai estetika tinggi, menjadi simbol identitas, serta memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Badir, kepada kadera.id, Senin, 28 April 2025.
Sementara itu, salah satu guru, Budiman Umacina, menuturkan bahwa tradisi penggunaan daun sagu sebagai atap rumah memiliki sejarah panjang, terutama di Desa Kawalo dan Desa Woyo, Kecamatan Taliabu Barat.
“Pada masa lalu, daun sagu mudah ditemukan dan menjadi bahan atap yang murah serta tahan lama. Selain itu, atap daun sagu membuat rumah terasa lebih sejuk,” jelas Budiman.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal serta menumbuhkan rasa cinta budaya kepada generasi muda, khususnya siswa-siswi SMAN 9 Pulau Taliabu.
“Mari kita terus lestarikan kearifan lokal ini untuk generasi mendatang. Atap daun sagu bukan hanya bernilai budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang dapat memberdayakan masyarakat,” ajaknya.
Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan bagian dari Implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat serta tindak lanjut atas Surat Edaran Bersama Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan.
Program ini juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.