Musyawarah ke-II BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tidore Kepulauan bertajuk “HIPMI Solutif untuk Kota Tidore Kepulauan” resmi menetapkan Muhammad Wildan sebagai ketua terpilih untuk periode 2025-2028.
Keputusan tersebut disampaikan oleh pengurus BPD HIPMI Maluku Utara, Yati Buramali, dalam sidang pleno musyawarah BPC HIPMI yang berlangsung di Penginapan Visal, Kelurahan Gamtufkange, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, pada Minggu, 18 Mei 2025.
Ketua terpilih BPC HIPMI Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Wildan, mengungkapkan bahwa Kota Tidore Kepulauan memiliki tantangan yang unik, terutama di tengah maraknya industri ekstraktif di Maluku Utara.
“Tidore tidak memiliki industri ekstraktif tersebut, namun kita percaya bahwa Tidore sejak dulu hanya mengandalkan sumber daya manusia. SDM inilah yang menjadi faktor pendorong utama perekonomian dan perkembangan lainnya,” ucap Wildan usai musyawarah.
Selain itu, Wildan menyoroti perkembangan ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan. Menurutnya, sektor ekonomi kreatif berkembang pesat, dengan banyak pekerja kreatif yang berasal dari Tidore. Bahkan, di Ternate, banyak orang dari Tidore yang bermigrasi untuk mencari peluang kerja. Begitu pula di sektor UMKM, yang cukup berkembang di Tidore.
“Dari HIPMI, kami akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan berbagai event yang dapat menghidupkan iklim kolaborasi,” tambah Wildan.
Ia juga menekankan bahwa, dalam dunia kewirausahaan, bukan hanya mereka yang memiliki omset ratusan juta yang bisa disebut pengusaha, tetapi setiap orang yang ingin berbisnis, berapapun skala usaha mereka, juga layak disebut pengusaha. “Tugas kami adalah membantu mereka menjadi pengusaha formal,” tuturnya.
Mantan Ketua BPC HIPMI Kota Tidore, Asril Bayan, menjelaskan bahwa fokus utama kepengurusan baru adalah melakukan konsultasi dan memperkuat struktur internal. Ia menambahkan bahwa penting untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan guna menentukan langkah-langkah kolaborasi yang mendukung program strategis HIPMI ke depan.
“Kontribusi pengusaha muda di Tidore Kepulauan sangat besar. Program strategis HIPMI ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi di wilayah ini,” ujarnya.
Asril menegaskan bahwa HIPMI adalah organisasi mandiri yang tidak bergantung pada pemerintah daerah, namun hadir untuk memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Tidore Kepulauan.
“HIPMI tersebar di berbagai sektor usaha, dan mereka mandiri. Yang penting adalah bagaimana HIPMI dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah,” harapnya.
Ketua Bidang OKK PBD HIPMI Maluku Utara, Mochdar Bailusy, menyebutkan bahwa BPC HIPMI di 10 kabupaten/kota di Maluku Utara, baru Kota Tidore Kepulauan yang telah melaksanakan Musyawarah ke-II.
Mochdar berharap kepengurusan BPC HIPMI Kota Tidore Kepulauan kali ini dapat berkolaborasi dengan lebih banyak stakeholder dan pengusaha lainnya.
“HIPMI terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan kontribusi yang lebih baik ke depan. Pemerintah juga harus memperhatikan masa depan pengusaha muda di Kota Tidore Kepulauan,” tegasnya.
Pengusaha muda yang bergabung dengan BPC HIPMI ini telah melalui tahapan rekrutmen berdasarkan jenis usaha mereka. Mereka tidak sekadar bergabung, melainkan harus memiliki badan usaha yang jelas, seperti UMKM atau jenis usaha lainnya, termasuk jasa konstruksi.
“Hal ini sangat positif bagi anggota HIPMI, karena mereka sudah memiliki usaha sendiri, meskipun masih dalam tahap berkembang. Dengan demikian, mereka tidak lagi membebani daerah,” pungkasnya.
Mochdar berharap, kedepannya, komposisi pengusaha di Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Kota Tidore Kepulauan, semakin berimbang dengan jumlah penduduk yang ada.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.