Polemik pembebasan lahan untuk pembangunan Kantor Lurah Tomalou masih terus bergulir, menyusul ketidakjelasan status dua lokasi yang rencananya akan dibebaskan oleh Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kota Tidore Kepulauan. Kedua lahan tersebut saat ini masih dalam sengketa antara para pemilik.

Menyikapi kondisi tersebut, dinas terkait telah menurunkan tim ahli guna melakukan penilaian lapangan terhadap lokasi yang akan digunakan. Namun, proses penilaian pun diwarnai tarik ulur antar pemilik lahan.

“Ketika tim ahli turun, masih terjadi tarik-menarik antara pemilik lahan. Kami kemudian berkoordinasi dengan Sekda dan Dinas Pendidikan Kota Tidore untuk mencari solusi. Hasilnya, kami mengusulkan pemanfaatan sebagian lahan di SMP Negeri 3 Tidore Kepulauan,” ungkap Lurah Tomalou, Janhar Rabo, Selasa, 27 Mei 2025.

Janhar menjelaskan, lokasi yang diusulkan berada di sisi kiri SMP Negeri 3 Tidore, dengan luas sekitar 30 x 30 meter. Lahan tersebut rencananya akan dibangun sebagai kantor lurah sekaligus gedung pertemuan.

“Hasil koordinasi dengan Sekda disetujui. Saat ini, kami tengah menyusun surat permohonan hibah kepada Wali Kota Tidore Kepulauan agar lahan tersebut dapat dialihkan sebagai aset pemerintah,” jelasnya.

Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan bahwa proses hibah masih menunggu persetujuan resmi. Lurah Tomalou menyatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk memastikan tidak ada kendala administratif.

“Kalau dari dinas terkait sudah tidak masalah, berarti tinggal menunggu keputusan dari Wali Kota saja,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai koordinasi dengan pihak sekolah, Janhar menegaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, sehingga koordinasi teknis dengan Kepala Sekolah dianggap tidak menjadi kendala lagi.

Jika persetujuan dari Wali Kota telah diperoleh, pihaknya akan segera melakukan penyesuaian data lahan di sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan) sesuai dengan rencana pembangunan.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 3 Tidore Kepulauan, Inang Ibrahim, saat dikonfirmasi menyambut baik rencana pembangunan kantor lurah di lingkungan sekolah.

“Saya sangat mendukung rencana ini. Lokasi sekolah cukup luas dan pengelolaannya membutuhkan dukungan. Kalau kantor lurah berada di sini, justru bisa mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menilai keberadaan kantor lurah di sekitar sekolah bisa berdampak positif, baik dari sisi kedisiplinan maupun keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah.

“Kalau sudah ada kantor lurah, mungkin guru atau staf yang terlambat akan lebih malu karena dekat dengan aparat pemerintah. Ini bisa mendorong semangat kedisiplinan,” tuturnya.

Inang menambahkan bahwa sinergi antara sekolah dan masyarakat merupakan bagian penting dalam meningkatkan jiwa sosial para siswa. Oleh karena itu, ia berharap rencana pembangunan kantor lurah ini bisa segera direalisasikan.