Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menyerahkan bantuan bahan pokok kepada 650 warga penerima dalam rangka program 100 hari kerja. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Camat Tidore Selatan.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Wali Kota Muhammad Sinen dan Wakil Wali Kota Ahmad Laiman untuk terus hadir membantu masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua.

“Saya bersama Wali Kota berupaya membantu masyarakat dalam berbagai bentuk. Program ini merupakan wujud nyata dari upaya kami untuk memastikan masyarakat Tidore Kepulauan mendapatkan pelayanan yang merata, termasuk melalui bantuan bahan pokok ini,” ujar Ahmad Laiman, Rabu, 28 Mei 2025.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Yakub Maradjabessy, menyampaikan bahwa bantuan ini menyasar enam kecamatan yang sebelumnya belum tersalurkan. Untuk Kecamatan Tidore Selatan, bantuan disalurkan ke beberapa kelurahan dan desa, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Kelurahan Toloa: 120 penerima
  2. Kelurahan Dokiri: 110 penerima
  3. Kelurahan Tuguiha: 95 penerima
  4. Kelurahan Tomalou: 90 penerima
  5. Kelurahan Gurabati: 100 penerima
  6. Kelurahan Tongowai: 80 penerima
  7. Desa Maregam: 30 penerima
  8. Desa Marekofo: 25 penerima

Jenis bantuan yang diberikan meliputi 10 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 2 liter minyak goreng.

“Menurut petunjuk teknis, penerima bantuan adalah warga kurang mampu, rentan rawan pangan seperti janda, penyandang disabilitas, pasangan suami istri yang belum memiliki penghasilan tetap, serta keluarga yang memiliki anak stunting,” jelas Yakub.

Ia menambahkan, bantuan kali ini berbeda dari tahap sebelumnya yang sempat mencakup susu. “Kali ini, hanya beras, gula, dan minyak, karena keterbatasan anggaran. Namun yang terpenting, kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi,” lanjutnya.

Menurut Yakub, bantuan ini bersumber dari dana efisiensi. Data penerima dikumpulkan oleh masing-masing kelurahan dan desa, kemudian diverifikasi sebelum diserahkan ke Dinas Ketahanan Pangan sebagai pengguna data.

Camat Tidore Selatan, Abdulkadir Din, membenarkan bahwa data penerima berasal dari kelurahan dan desa setempat. Berdasarkan data kemiskinan di wilayahnya, terdapat 650 warga penerima, yang berarti wilayahnya saat ini berada pada status nol kemiskinan ekstrem.

“Setelah data masuk ke kecamatan, kami teruskan ke Dinas Ketahanan Pangan sebagai dasar penyaluran bantuan,” ujarnya.

Sementara itu, Sarifa (54), warga Desa Maregam, mengungkapkan bahwa ia telah menerima bantuan sebanyak dua kali pada tahun 2025 ini. “Syaratnya hanya membawa KTP atau kartu keluarga. Tahun lalu saya juga dapat, karena saya janda. Semoga bantuan ini bisa saya manfaatkan dengan baik untuk keluarga,” harapnya.