Masalah pelayanan kesehatan di empat Kecamatan di daratan Oba menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Berkaitan dengan pelayanan ini, di tahun 2026 mendatang, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berencana melakukan pengadaan ambulans laut yang diperuntukkan bagi pasien di daratan Oba yang hendak dirujuk ke RSUD Tidore.
Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen dalam menanggapi usulan Komisi III DPRD Tidore Kepulauan, Rabu, 11 Juni 2025.
Pengadaan ambulans laut ini, menurutnya, untuk melayani pasien dari Oba yang selalu dirujuk dari Puskesmas ke RSUD menjadi prioritas di tahun depan.
“Ini salah satu masalah serius yang sering saya dengar langsung dari masyarakat. Insya Allah di tahun 2026, ambulans laut ini akan segera kami siapkan,” ucapnya.
Ia bilang, pengadaan ambulans laut dilakukan untuk melayani pasien di puskesmas yang berada di daratan Oba sat hendak dirujuk ke rumah sakit Tidore. Terutama di Oba Selatan ini, menjadi kendala utama adalah terkait akses transportasi darat yang sangat sulit.
Selain ambulans laut, Muhammad Sinen juga akan meningkatkan operasional setiap puskesmas di dataran Oba, yang selama ini masih sangat kecil.
“Untuk itu, saya berharap operasional puskesmas ini akan ditingkatkan demi menghindari keluhan masyarakat terkait dengan beban biaya yang kerap dibebani petugas puskesmas kepada keluarga pasien,” jelasnya.
“Saya mengakui, memang operasional puskesmas ini sangat kecil. Untuk itu sebagai kepala daerah, saya siap bertanggung jawab atas keluhan dari masyarakat ini,” terangnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim saat dikonfimasi, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan ambulans laut lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Tetapi setelah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, pengusulan tersebut belum berpeluang.
“Mudah-mudahan atas kemauan Wali Kota Tidore Kepulauan bisa terakomodir lewat Dana Alokasi Umum (DAU). Dan kita sangat berterima kasih dan mendukung langkah tersebut,” jelasnya.
Pasien yang sering menjadi rujukan ke rumah sakit ini, hanya menggunakan speadboat reguler, sehingga pengusulan ambulans laut agar besar dan harus ada standar.
“Mulai dari fasilitas di dalam ambulans laut itu, harus lebih lengkap dengan kapasitas besar. Mudah-mudahan lewat Komisi III dan Wali Kota ini bisa diakomodir di tahun 2026 lewat DAK dengan angka Rp 3 miliyar lebih,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.