Setahun Ternate Book Party, Membaca di Ruang Publik Mulai Dilirik

Minat baca di Maluku Utara, khusus di Kota Ternate, masih tergolong rendah. Dari data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ternate, tercatat berada di urutan ketiga di Maluku Utara. Salah satu penyebabnya ialah belum tumbuhnya kebiasaan membaca di ruang publik.

Namun, sekelompok orang muda mencoba memutus rantai itu. Setahun lalu, tepatnya, 15 Juni 2024, mereka membentuk komunitas Ternate Book Party (TBP), bagian dari gerakan nasional Indonesia Book Party (IBP).

Muhammad Arif, Penanggung Jawab Wilayah TBP, mengatakan, gerakan ini berangkat dari kegelisahan melihat minimnya kebiasaan membaca di ruang-ruang publik Ternate.

“Kita jarang melihat orang membaca buku di ruang publik karena kurangnya kebiasaan membaca di tempat umum. Berbeda dengan beberapa daerah lain yang sudah menormalkan membaca di mana saja,” ucap Arif kepada Kadera, Jumat, 20 Juni 2025.

Menurut Arif, butuh waktu untuk membentuk kebiasaan baru. Tapi ia optimis, lewat pendekatan yang konsisten dan kolektif, membaca buku di ruang publik bisa menjadi lazim.

“Proses untuk menciptakan kebiasaan ini pasti butuh waktu, tapi jika kita melakukannya secara konsisten, saya yakin kebiasaan membaca akan tetap membaca. Dan pada akhirnya orang-orang akan berpikir bahwa membaca buku di ruang publik merupakan hal yang biasa,” lanjut Arif.

TBP tak hanya menggelar agenda baca bersama dan diskusi buku. Mereka juga mengadakan tur perpustakaan, nonton dan beda film, hingga diskusi terbuka soal isu-isu literasi.

Setahun berjalan, komunitas ini mulai menarik perhatian. Kegiatan mereka ramai diikuti, terutama oleh orang muda. Arif menyebut anusiasme ini menjadi penanda bahwa TBP punya peran dalam membangun budaya literasi di Ternate.

“Kami ingin membangun komunitas literasi untuk meningkatkan minat baca bersama-sama, bukan berkompetisi. Kami berharap komunitas serupa dapat terbentuk di berbagai daerah dan berkolaborasi untuk meningkatkan literasi di Ternate dan Maluku Utara, dan orang-orang bisa berpikir bahwa membaca di ruang publik merupakan hal yang biasa,” tutup Arif.

Minat Baca Warga Ternate Masih Rendah, Peringkat Ketiga di Maluku Utara