Cuaca buruk berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang melanda perairan Taliabu membuat para nelayan kesulitan untuk melaut. Akibatnya, banyak nelayan terpaksa menambatkan perahu mereka di tanggul penahan ombak di pesisir Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat.
Kondisi ini menyebabkan sebagian besar nelayan mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan hasil tangkapan selama beberapa hari terakhir.
La Aba, salah satu nelayan Desa Wayo, mengaku sudah tiga hari tidak bisa melaut karena cuaca yang tak bersahabat. “Tiga hari ini tidak bisa turun ke laut. Angin kencang, hujan deras, dan ombak tinggi membuat kami terpaksa bertahan di darat,” ungkapnya saat ditemui sedang menjaga perahunya, Jumat, 27 Juni 2025.
Ia bilang, cuaca buruk tidak hanya menghambat aktivitas melaut, tetapi juga berdampak langsung pada pendapatan mereka. “Kalau cuaca normal, pasti masih bisa dapat ikan untuk dijual. Tapi dalam kondisi seperti ini, untuk beli minyak saja tidak cukup,” keluhnya.
Senada dengan La Aba, nelayan lainnya, Tam, juga mengungkapkan bahwa sudah beberapa hari ia tidak bisa melaut. Ia hanya datang ke pesisir untuk memastikan perahunya aman dari genangan air hujan dan tali tambat tidak terlepas.
“Sudah beberapa hari perahu cuma terparkir. Saya hanya cek perahu, takut air masuk atau tali putus,” ujarnya.
Tam menambahkan, di tengah cuaca buruk ini, ia memilih memanfaatkan waktu untuk melakukan aktivitas lain. “Kalau tidak bisa melaut, ya tinggal di rumah saja. Kadang cari kesempatan ke kebun,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.