Sejumlah warga Desa Selati, Kecamatan Taliabu Barat Laut, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, menggelar aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan pada Rabu, 9 Juli 2025.

Aksi tersebut dilakukan di ruas jalan penghubung Desa Baringin Jaya dan Desa Selati sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu yang dinilai abai terhadap kerusakan jalan yang sudah berlangsung lama. Kondisi jalan yang dipenuhi lubang dan becek dinilai membahayakan dan menghambat aktivitas warga.

Menurut Ai (35), salah satu warga Desa Baringin, aksi ini merupakan inisiatif murni masyarakat yang resah melihat jalan utama itu semakin rusak tanpa penanganan berarti dari pemerintah.

“Aksi ini murni bentuk protes warga terhadap pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu yang terkesan mengabaikan kondisi jalan yang rusak parah,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 10 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan tiga kecamatan: Taliabu Utara, Lede, dan Taliabu Barat Laut, menuju ibu kota kabupaten, Bobong. Jalan itu juga menjadi jalur utama bagi anak-anak sekolah dari beberapa desa.

“Selain untuk aktivitas ke kebun dan ke kabupaten, jalan ini adalah akses utama bagi siswa-siswi SMA yang setiap hari melintasinya,” tambahnya.

Aksi simbolik penanaman pohon pisang itu menjadi sorotan publik dan menyoroti lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur dasar masyarakat.

Warga berharap pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan tersebut demi keselamatan dan kelancaran aktivitas warga.