Warga di tujuh desa Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, mengeluhkan pemadaman listrik yang berlangsung hingga dua hari berturut-turut (2×24 jam). Hingga saat ini, belum ada respons dari pemerintah daerah maupun pihak PLN Cabang Soasio, Tidore.

Keluhan ini salah satunya disampaikan oleh Guntur Hatumena, warga Desa Maidi. Ia mengungkapkan bahwa pemadaman terjadi berulang kali sejak pagi hingga malam hari.

“Listrik menyala hanya beberapa jam, lalu mati lagi selama dua jam, dan seterusnya hingga pukul 23.00 WIT. Kemudian akan menyala kembali sekitar pukul 09.00 WIT keesokan harinya, tapi kembali padam di malam hari,” ujar Guntur, Rabu, 16 Juli 2025.

Menurutnya, hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah desa maupun kecamatan untuk mencari solusi atas persoalan ini.

“Sampai sekarang tidak ada penjelasan apa penyebab mati lampu terus-menerus siang dan malam,” tambahnya.

Ia menyebutkan, biasanya pemadaman terjadi hingga Desa Samo di Kabupaten Halmahera Selatan, karena seluruh wilayah tersebut berada di satu jalur distribusi listrik.

Kepala Desa Maidi, Abdulla Yakub, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa pemadaman listrik kerap terjadi di wilayahnya. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN melalui grup komunikasi yang dibentuk.

“Saya dan para kepala desa lainnya sudah tergabung dalam grup PLN. Setiap hari kami koordinasi. Mereka menyebutkan bahwa penyebabnya adalah gangguan jaringan, dan penanganan terus dilakukan. Tapi kenyataannya, pemadaman masih terus terjadi,” ungkap Abdulla.

PLN sendiri menyatakan bahwa pemadaman terjadi karena gangguan jaringan dan masalah pada mesin pembangkit.