Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate belum juga mengumumkan hasil uji laporatorium terhadap sampel darah 17 siswa SMK Negeri 5 Ternate yang diduga keracunan setelah makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa, 22 Juli 2025. Padahal ada informasi, hasil uji laboratorium telah keluar.

Sampel darah diambil saat siswa dirawat di rumah sakit–tiga di RSUD Chasan Boesoirie, satu di RS Prima, dan sisanya menjalani perawatan jalan di rumah. Namun hingga Selasa, 5 Agustus, belum ada kepastian dari Dinkes Ternate terkait hasil pemeriksaan yang seharusnya mengidentifikasi bakteri atau zat penyebab gejala keracunan.

Tim dari Dinkes baru turun ke sekolah pada Jumat, 25 Juli, tiga hari setelah kejadian. Padahal, masa uji efektif untuk sampel makanan hanya berlaku setelah konsumsi, antara tanggal 22 hingga 24 Juli. Keterangan ini turut dipertanyakan mengingat berpotensi mempengaruhi keakuratan hasil temuan.

Chairil Anjasmara Robo Putra, Koordinator MBG Wilayah Kota Ternate mengaku sampai sekarang belum mendapat informasi resmi mengenai hasil uji tes sampel para siswa tersebut.

“Belum ada laporan yang sampai ke saya juga,” kata Chairil melalui pesan singkat, saat dikonfirmasi Kadera, Selasa, 5 Agustus 2025.

Sementara itu, dr. Fathiyah Suma, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, berjanji akan memberikan informasi, namun hingga berita ini tayang, belum juga mendapatkan keterangan resmi. “Nanti dijawab ya. Masih fokus,” ujar dr. Fathiyah, singkat.

Pihak sekolah pun belum mendapatkan salinan resmi hasil tes. Iwan Saleh, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mendampakan informasi bahwa hasil uji sampel darah 17 siswa yang diperiksa telah keluar, namun pihak sekolah belum menerima salinannya.

“Hasil lapnya sudah keluar. Jadi itu. Kalau pihak sekolah mau minta ya minta, kalau tidak ya tidak,” ungkapnya Iwan.

Rabul Sawal
Editor
La Ode Zulmin
Reporter