Tiga dari 50 siswa Sekolah Rakyat (SR) Menengah Pertama 26 Kota Ternate, yang berlokasi di Sentra Wahana Bahagia, keluar pada Juli 2025. Penyebab siswa keluar dari sekolah setingkat SMP itu belum diketahui secara pasti.

Anwarudin, Person In Charge (PIC) Tim Percepatan SR Kota Ternate, membenarkan hal itu. Ia mengaku hanya mendapat informasi bahwa beberapa orang tua tidak mengizinkan anaknya tinggal di sekolah.

“Ada 3 siswa yang keluar. Kalau alasan, saya kurang paham. Informasinya, orang tua tidak kasih izin, berat tinggal di dalam sekolah,” kata Anwarudin kepada reporter Kadera, Senin, 11 Agustus 2025.

Menurutnya, posisi tiga siswa tersebut telah digantikan oleh anak dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). “Yang dicari warga kurang mampu. Jadi pas 50 siswa lagi,” ungkapnya.

Anwarudin mengatakan proses belajar mengajar berjalan lancar meski tanpa bantuan laptop atau iPad yang dijanjikan Kementerian Sosial (Kemensos). “Bantuan laptop dan iPad belum disalurkan. Dan saya belum dapat info kapan penyalurannya. Nanti kalo sudah ada saya beritahu kembali,” ucapnya.

Ia menambahkan, meski tidak ada kendala akademis, para siswa masih perlu menyesuaikan diri dengan fasilitas di Sentra Wasana Bahagia yang relatif mewah, termasuk soal penggunaan toilet.

“Kalau kendala dalam belajar tidak ada. Tapi kalau misalkan fasilitas, anak anak kaget mungkin. Sepertinya belum terbiasa,” katanya.

Rabul Sawal
Editor
La Ode Zulmin
Reporter