Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Cabang Ternate memastikan hingga kini belum ditemukan adanya indikasi peredaran beras oplosan Bulog di agen-agen wilayah Kota Ternate. Jika pun ditemukan adanya oknum yang terlibat, maka akan diproses secara hukum.
“Sampai saat ini kami belum menemukan beras Bulog yang dioplos. Kalaupun ada, itu mungkin terjadi di luar wilayah Kota Ternate. Namun sejauh ini kami belum menerima laporan atau informasi terkait kasus tersebut,” ujar Kepala Perum Bulog Cabang Ternate, Jefry Tanasi, saat ditemui Kadera.id di ruang kerjanya, Senin, 25 Agustus 2025.
Jefry bilang, di beberapa daerah luar Maluku Utara, beras Bulog kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Modusnya dengan membuka karung beras Bulog, lalu menggantinya dengan karung lain dan mencampurkan beras tersebut dengan kualitas berbeda.
Ia menegaskan, jika praktik serupa ditemukan di wilayah Maluku Utara, pihaknya tidak akan segan untuk memproses secara pidana, seperti yang sudah dilakukan di sejumlah daerah di Pulau Jawa.
“Di wilayah Jawa, misalnya di Sekaran, kasus seperti ini sudah diproses hukum karena jelas ada pelanggaran dan sanksi pidananya,” tegas Jefry.
Ia pun berharap kasus serupa tidak terjadi di Maluku Utara, apalagi jika menyangkut beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disubsidi pemerintah.
“Semoga hal seperti ini tidak terjadi di Kota Ternate, terutama terkait beras SPHP yang merupakan bantuan pemerintah. Karena dampaknya bisa fatal, baik bagi masyarakat maupun bagi oknum yang melakukannya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.