Akademisi Universitas Khairun Dr. Muammil Sun’an meminta kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate dievaluasi. Desakan itu buntut masalah limbah sisa daging dan tulang sapi di Pasar Higienis Bahari Berkesan, yang selama puluhan tahun dibuang langsung ke laut.

“OPD yg bertanggung jawab khususnya DLH dan Disperindag Kota Ternate perlu dievaluasi kinerja, karena limbah [sisa daging dan tulang sapi] yang sudah mencemari laut tentunya sangat mengganggu kenyamanan maupun kebersihan laut,” kata Muammil kepada Kadera, Rabu, 17 September 2025.

Menurutnya, menjaga kebersihan pantai dan laut harus menjadi perhatian bersama. Namun, dua instansi teknis ini juga mesti lebih serius dalam menangani persoalan ini.

“Limbah ikan atau tulang sapi sering dibuang ke laut oleh para pedagang tentunya akan mencemari laut dan mengganggu ekosistem laut dan mengancam biota laut, serta merusak keindahan alam,” ujarnya.

Ia minta Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate harus bersikap tegas bagi para pedagang yang yang masih melakukan praktik buang sisa tulang sapi ke pantai dan laut. Kata dia, Pemkot Ternate jangan hanya memungut retribusi pasar, tapi mesti memperhatikan kondisi lingkungan yang bersih.

“Disperindag maupun DLH yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut, mesti ya bukan sekedar memungut iuran sampah dan retribusi. Namun, bisa mengatasi pencermatan laut dari limbah ikan maupun sisa tulang sapi,” tegasnya.

Muammil juga mengatakan Komisi III dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga diminta eduki terhadap lingkungan hidup, di darat maupun di pantai. Dan DPRD mestinya segera memanggil DLH dan Disperindag untuk membahas masalah sampah limbah tulang sapi di pasar Higienis.

“DPRD sebagai mitra kerja Pemda dan wakil rakyat harunya peduli terhadap kebersihan lingkungan pantai,” ucapnya.

Rabul Sawal
Editor
La Ode Zulmin
Reporter