Cuaca buruk yang melanda Kota Ternate, Maluku Utara, pada Selasa, 7 Oktober 2025, mengakibatkan aktivitas transportasi laut di Pelabuhan Bastiong, Ternate terhenti.
Kapal kayu rute Ternate-Tidore, dan kapal-kapal lainnya tak tampak di pelabuhan karena dievakuasi ke tempat yang aman. Meski begitu, sejumlah speedboat di pelabuhan tersebut, sempat hilir-mudik dari Ternate ke Tidore. Bahkan para penumpang yang hendak berangkat pun sudah mengenakan rompi pelampung.
Namun, karena kondisi cuaca tidak bersahabat, akhirnya aktivitas di pelabuhan diberhentikan sementara.
“Ada yang berangkat tuh (menumpangi speedboat). Tapi, cuaca buruk ini. Itu sudah ada yang pakai pelampung,” kata seorang ibu, yang hendak berangkat dari Ternate ke Tidore, saat ditemui di Pelabuhan Bastiong, pada Selasa pagi, 7 Oktober 2025.
Kendati begitu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan speedboat rute Ternate-Tidore, dihentikan selama beberapa jam kedepan hingga cuaca cukup membaik.
Abdullah, salah satu buruh pelabuhan mengatakan, kondisi cuaca buruk tersebut berlangsung sejak beberapa hari lalu. Namun, pada Selasa dini hari, 7 Oktober 2025, angin kencang dan ombak justru memporak-poranda Pelabuhan Bastiong.
Material pasir di pantai terhempas ombak hingga ke atas pelabuhan. Sejumlah warga dan buruh kapal gotong-royong mengisi membersihkan material pasir dan diisi ke dalam karung.
“Pasir di atas pelabuhan ini dibawa ombak sekitar pukul 3 subuh, saat terjadi angin dan gelombang,” katanya.
Menurutnya, peristiwa serupa kerap terjadi saat cuaca buruk. Namun, beruntun kali ini tidak ada insiden kapal terbalik. Hanya saja, kapal-kapal di pelabuhan Bastiong dievakuasi keluar, ke tempat yang lebih aman.
“Kapal rute Obi dan Bacan pun dievakuasi ke Pelabuhan Ahmad Yani Ternate,” ungkapnya.
Pihak petugas KSOP Kelas II Ternate melalui Pos Pelabuhan Bastiong enggan berkomentar saat ditemui reporter Kadera.id.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.