Fenomena bulan purnama supermoon harvest moon menjadi salah satu pemicu cuaca ekstrem yang melanda wilayah Maluku Utara beberapa hari terakhir. Fenomena alam ini termasuk mengakibatkan terjadi banjir, tanah longsor, angin kencang hinga pohon tumbang di sejumlah wilayah Kota Ternate, pada 6-7 Oktober 2025.

Ferry Hadani Welley, Pelaksana tugas Kepala BPBD Kota Ternate, mengatakan bencana tersebar sejumlah titik di Kota Ternate seperti di Kelurahan Maliaro, rumah warga ditimpa pohon tumbang hingga alami kerusakan dan sejumlah talut di kalimati jebol.

Selain itu, terjadi gelombang pasang dan banjir rob di Pulau Hiri dan pesisir Kelurahan Bastiong hingga gelombang tinggi mencapai pelataran pelabuhan bersama material pasir.

“Di Moti juga ada pohon tumbang dan badan jalan longsor. Sementara di Kelurahan Kastela rumah warga rusak akibat angin kencang. Beberapa spot , talud kali mati di Maliaro dan Tanah Tinggi jebol,” katanya kepada reporter Kadera.id, melalui panggilan telepon, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

“Kami juga sudah turun ke lokasi longsor yang tingginya berkisar 20 meter. Banjir juga ada di Kelurahan Jambula, dan Kastela. Selain karena curah hujan ada juga barangka atau kali mati yang meluap,” jelas Ferry.

Menurutnya, salah satu pemicu cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Maluku Utara disebabkan oleh fenomena supermoon, yang berpengaruh pada air pasang, banjir rob, dan angin kencang yang mengarah ke pesisir pantai Kota Ternate.

“Berhubung cuaca lagi ektrem ini, sesuai rilis dari BMKG, akan berlangsung selama tiga hari. Mudah-mudahan cuman hari ini, dan kita berharap besok situasi kembali normal,” ungkapnya.

Karena fenomena supermoon bakal terjadi pada satu hari lagi ke depan, Ferry mengimbau masyarakat agar tetap mengantisipasi potensi bencana yang tidak diinginkan.

“Fenomena supermoon bakal terjadi lagi di tanggal 4 atau 5 Desember 2025. Jadi memang di waktu itu kita harus antisipasi. Di tanggal tersebut berpotensi ada fenomena bencana alam yang harus diwaspadai,” ujarnya singkat.

Sekadar diketahui, supermoon sebagai istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh dan posisi bulan dekat dengan bumi. Fenomena supermoon ini secara tidak langsung memicu dan memperparah cuaca ektrem seperti banjir rob, meningkatnya maksimum air laut, angin kencang, dan hujan lebat.