Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Kepulauan mengungkapkan adanya peningkatan kasus penyakit kusta yang tersebar di delapan kecamatan, dengan total sebanyak 29 kasus.
Data ini diperoleh berdasarkan hasil survei dan pelacakan kontak langsung yang dilakukan oleh masing-masing puskesmas di wilayah tersebut. Berikut rincian sebaran kasus di setiap kecamatan:
- Kecamatan Tidore Timur: 2 kasus
- Kecamatan Tidore: 4 kasus
- Kecamatan Tidore Selatan: 4 kasus
- Kecamatan Tidore Utara: 9 kasus
- Kecamatan Oba Utara: 5 kasus
- Kecamatan Oba Tengah: 2 kasus
- Kecamatan Oba: 2 kasus
- Kecamatan Oba Selatan: 1 kasus
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Nurbani H. Sangadji, mengatakan sebagian besar penderita merupakan orang dewasa, namun ditemukan juga dua kasus pada anak-anak.
“Kalau dari puskesmas, begitu ditemukan warga yang terinfeksi kusta, langsung dilakukan penanganan,” ungkap Nurbani.
Penanganan dilakukan dengan pemberian obat dalam bentuk kapsul sesuai dosis berdasarkan berat badan penderita, dan dikonsumsi selama satu tahun. Setelah pengobatan, pasien akan dipantau kembali. Jika masih ditemukan gejala, maka pengobatan akan dilanjutkan.
Nurbani menjelaskan bahwa obat kusta tidak dijual bebas, karena didistribusikan langsung oleh pemerintah pusat.
“Penyakit ini umumnya menyerang kulit. Jika ada penderita kusta bersentuhan dengan orang lain yang memiliki luka terbuka, bakteri penyebab kusta lebih mudah masuk,” jelasnya.
Selain pengobatan, puskesmas juga melakukan edukasi kepada keluarga penderita serta survei lapangan untuk mendeteksi penyebaran penyakit lebih lanjut.
Dinkes Kota Tidore Kepulauan juga tengah mengusulkan program pencegahan bernama kemoprofilaksis, yaitu pemberian obat pencegah kepada masyarakat sekitar penderita kusta, khususnya di wilayah dengan angka kasus tinggi.
“Program ini akan menyasar seluruh masyarakat di desa atau kelurahan terdampak. Obat diberikan satu kali dengan dosis tunggal,” ujarnya.
Terkait fasilitas karantina bagi penderita kusta, Nurbani menyebutkan bahwa hingga kini belum tersedia tempat khusus di Tidore Kepulauan.
Sebagai langkah lanjutan, Dinkes juga merancang program peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan di tingkat puskesmas.
“Kami fokuskan program ini di Kecamatan Tidore Utara. Hasil konsultasi dengan Dinkes Provinsi juga mendorong agar kemoprofilaksis diberikan kepada seluruh penduduk di desa atau kelurahan yang terdampak,” tutup Nurbani.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.