Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melalui Direktorat Pembangunan Indonesia Timur tengah menyusun master plan pembangunan kawasan Ibu Kota Sofifi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Maluku Utara.
Hal itu disampaikan Direktur Pembangunan Indonesia Timur Bappenas, Ika Retna Wulandary, saat melakukan kunjungan kerja ke Kedaton Kesultanan Tidore, Kamis, 23 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan Kesultanan Tidore dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang wilayahnya menaungi Sofifi secara administratif.
“Kunjungan ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan sebelumnya yang akan menjadi acuan penyusunan master plan pembangunan kawasan Ibu Kota Sofifi,” ujar Ika Retna.
Menurutnya, hingga tahun 2025 ini, pra-master plan pembangunan Sofifi belum sempurna. Oleh karena itu, Bappenas memerlukan masukan dari berbagai pihak, termasuk empat kesultanan di Maluku Utara, yakni Tidore, Ternate, Jailolo, dan Bacan, agar perencanaan pembangunan lebih komprehensif.
“Kami perlu memperhatikan aspek budaya dan historis, terutama di Maluku Utara yang memiliki kekayaan nilai adat dan sejarah kesultanan. Aspek ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kawasan Sofifi ke depan,” jelasnya.
Ika menambahkan, Bappenas menargetkan fase pertama penyusunan master plan Sofifi dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025, yang akan memberikan gambaran awal mengenai penataan dan pengembangan kawasan ibu kota provinsi. Penyempurnaan dokumen akan dilanjutkan pada tahun 2026 untuk memastikan pembangunan berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Penataan dan pengembangan kawasan akan menjadi prioritas utama agar pembangunan Sofifi berlangsung secara optimal, berkelanjutan, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menyambut baik langkah Bappenas dalam menyusun master plan pembangunan Sofifi. Ia menegaskan bahwa secara geografis, Sofifi berada di wilayah adat Kesultanan Tidore dan termasuk dalam administrasi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
“Kami berharap rencana pembangunan ini dapat berjalan baik dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Maluku Utara, khususnya warga di kawasan Ibu Kota Sofifi,” kata Ahmad.
Dukungan juga datang dari Kesultanan Tidore. Sultan Tidore Husain Alting Sjah menyebut, pembangunan kawasan Ibu Kota Sofifi merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pemerataan pembangunan di Maluku Utara.
“Sofifi memiliki nilai historis dan adat yang kuat. Kami berharap peran kesultanan dapat diakomodasi dalam perencanaan pembangunan agar tetap selaras dengan kearifan lokal,” tutur Sultan.
Senada dengan itu, Sowohi Kie Kesultanan Tidore, Ishak Naser, menegaskan kesultanan mendukung penuh percepatan pembangunan kawasan Sofifi.
“Kami mendukung sepenuhnya langkah Bappenas. Pembangunan Sofifi harus memberi dampak positif bagi masyarakat dan benar-benar menjadikannya sebagai ibu kota yang berdaya dan sejahtera,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.