Koperasi Santo Alvin kembali resmi melakukan ekspor perdana produk Ikan Pelagis Beku (Frozen Pelagic) ke pasar Singapura melalui ekspor komoditas perikanan dari Maluku Utara.

Pengiriman yang dilakukan melalui Bandara Sultan Baabullah, Ternate ini menjadi tonggak penting bagi koperasi tersebut, mengingat Ikan Pelagis—atau yang lazim dikenal sebagai jenis ikan makarel—merupakan varian produk baru dalam lini ekspor mereka.

“Sebanyak 11 ekor ikan pelagis dengan total berat mencapai 67 kilogram diberangkatkan dengan pemeriksaan terkoordinasi dari Bea Cukai Ternate dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Maluku Utara,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, Jaka Riyadi, Selasa, 23 Desember 2025.

Momentum ini, kata Jaka, menandai dengan kembalinya Koperasi Santo Alvin ke kancah perdagangan internasional. Sebelumnya, aktivitas ekspor koperasi ini sempat terhenti pada tahun 2023.

“Keberhasilan menembus pasar Singapura kali ini, menjadi bukti resiliensi pelaku UMKM lokal dalam menangkap peluang global,” jelasnya.

Dengan capaian ini, ia mengapresiasi Koperasi Santo Alvin yang berhasil melalukan ekspor perdana produk ikan Pelagis ke Singapura. Hal itu, karena bukti bahwa potensi laut Maluku Utara sangat diminati pasar internasional.

Menurutnya, Bea Cukai Ternate bersama instansi-instansi lain melalui tim SEMUT (Sinergi Ekspor Maluku Utara) akan terus memberikan pelayanan maksimal dan kemudahan prosedural agar arus ekspor dari Ternate terus meningkat.

Dibukanya keran ekspor Ikan Pelagis ini, diharapkan komoditas perikanan lainnya dapat segera menyusul, memperkuat posisi Maluku Utara sebagai salah satu lumbung perikanan nasional yang berorientasi ekspor.