Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara tengah menyelidiki penyebab ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate yang terjadi pada Ahad malam, 2 Februari 2025 lalu. Perisitwa naas itu merenggut tiga nyawa, dan satu jurnalis masih dalam pencarian.
“Untuk penyelidikan awal dengan mencari keterangan dalam pendalaman penyebab peristiwa tersebut, kemarin saya sudah perintahkan Kasi Gakkum [Kepala Seksi Penegakan Hukum]. Demikian juga pihak Basarnas bakal lakukan audit internal,” Kombes Pol Azhari Djuanda, Direktur Ditpolairud Polda Maluku Utara, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Azhari mengatakan operasi pencarian Sahril Helmi, wartawan Metro TV yang hilang saat ledakan hanya berlaku tujuh hari. Meski demikian, ia bilang pasti ada kebijakan untuk terus melakukan pencarian, bisa jadi operasi pencarian diperpanjangan.
Pihaknya juga sudah diskusikan dengan pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Basarnas Kota Ternate untuk menggerakkan kapal-kapal nelayan di pesisir pantai. “Namun, soal penyelaman dan permintaan helikopter dalam pencarian korban, kita bakal komunikasikan dengan Basarnas Kota Ternate. Nanti kita siapkan personel,” katanya.
Sebelumnya, Ditpolairud Polda Maluku Utara telah menggerakkan 20 lebih armada di berbagai lokasi untuk mengantisipasi korban terbawa arus. Dari Markas unit (Kanit) Jailolo, Bacan, Obi, Taliabu, Sananan, Batang Dua, Morotai, Tobelo, Subaim, Buli, Gebe, Weda, melakukan patroli menemui kapal-kapal di laut untuk mendapatkan informasi.
Untuk diketahui, sebelumnya, speedboat RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate meledak, pada Ahad, 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT mengakibatkan 11 orang menjadi korban. Sementara tiga korban dinyatakan meninggal dunia, dan 7 korban lainnya berhasil selamat. Dan kini, 1 korban dikabarkan hilang masih dalam pencarian.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.