Sebanyak 5 ton minyak tanah subsidi belum disalurkan ke pangkalan Desa Talo, Pulau Taliabu. Hal itu disampaikan oleh salah satu warga, Nirwati Mogo, saat ditemui Tuturfakta pada Senin, 24 Februari 2025.
Ia mengungkapkan bahwa hingga hari ini, belum ada distribusi minyak tanah sebanyak 5 ton di pangkalan Desa Talo. Padahal, di beberapa pangkalan di Taliabu Barat, distribusi telah dilakukan sejak satu minggu lalu.
“Torang baku tunggu minyak tanah maso sampai hari ini. Di pangkalan lain sudah dapat. Padahal, sesuai permintaan masyarakat di 2025 ini, pangkalan Desa Talo memiliki jatah minyak tanah sebanyak 5 ton. Tapi belum ada sampai sekarang,” ujar Nirwati dengan nada kesal.
Senada dengan Nirwati, warga lainnya, Febrian, juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, minyak tanah belum masuk ke pangkalan Desa Talo.
“Kapan hari bilang tanggal 21 sore bulan ini. Ada yang sudah bawa jeriken ke pangkalan dan membawa Kartu Keluarga (KK). Padahal, minyaknya belum ada,” katanya.
Febrian menambahkan bahwa pangkalan minyak tanah di Desa Talo terakhir menerima pasokan pada Desember 2024. “Torang (kami) sudah tidak dapat minyak tanah selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Kabupaten Pulau Taliabu, Arman Hase, menjelaskan bahwa distribusi BBM subsidi jenis minyak tanah sudah dilakukan di beberapa agen di Taliabu Barat, namun belum mencakup pangkalan di Desa Talo.
“Minggu lalu, sebanyak 20 ton telah masuk untuk Taliabu Barat dan telah disalurkan ke beberapa pangkalan. Namun, distribusi untuk Desa Talo sebanyak 5 ton belum terealisasi. Setelah saya konfirmasi dengan agen, ada 15 ton lagi yang akan masuk dalam pengiriman kedua di akhir bulan ini, termasuk 5 ton untuk agen di Talo,” ujarnya.
Arman menambahkan bahwa pihaknya akan segera menggelar pertemuan dengan Satgas BBM untuk melakukan rapat koordinasi terkait pendistribusian minyak tanah subsidi.
“Besok akan dicek, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan kecil yang memanfaatkan keadaan dengan harga subsidi,” tutupnya.

 
											
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.