Seorang pemuda berusia 20 tahun, bernama Valentino, warga Desa Popon, Kecamatan Kao, Halmahera Utara, ditemukan meninggal dunia setelah dikabarkan terseret arus sungai sejak Kamis, 20 Maret 2025 kemarin. Ia ditemukan Tim SAR Gabungan beberapa kilometer dari lokasi kejadian pada Sabtu, 22 Maret 2025 sekitar pukul 16.20 WIT.
“Tadi (Sabtu sore), sekitar pukul 16.20 WIT, korban ditemukan meninggal dunia pada koordinat 01°14’28.80″N / 127°51’9.66″E atau jarak 4 Km, Radian 141° LKP,” kata Iwan Ramdani, Kepala Kantor Basarnas Ternate, saat dikonfirmasi reporter Tuturfakta, Sabtu ini.
Setelah ditemukan, Tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah pihak keluarga pukul 17.15 WIT.
“Operasi SAR selesai dan seluruh unsur yang terlibat Pos SAR Tobelo, BPBD Kab. Halut. Pos AL Tobelo, TNI/POLRI. Masyarakat setempat dan Keluarga korban, dikembalikan ke satuannya masing-masing,” ujarnya.
Iwan menjelaskan penemuan korban sudah memasuki hari ketiga, sebab, awal peristiwa terjadi pada Kamis, 20 Marer 2025 sekitar pukul 14.00 WIT. Saat itu, dua warga Desa Popon mencoba menyeberangi sungai yang sedang banjir. Namun dikarenakan hujan lebat yang mengakibatkan sungai meluap, satu warga yang tak lain Valenino akhitnya terseret arus.
Di hari pertama dan kedua pencarian tidak membuahkan hasil, kata Iwan. Tim kemudian melanjutkan pencarian ketiga dengan penyisiran di sepanjang sungai tersebut, tapi masih nihil. Meski begitu, tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian sortie II, sekitar pukul 14.00 WIT.
Ia mengaku, operasi SAR sempat mengalami kendala akibat cuaca buruk: angin kencang dan hujan lebat. Menggangu jarak pandang tim, pun debit air sungai meluap. Namun pencarian terus dilakukan hingga sore hari dan korban ditemukan.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara pada periode 20-26 Maret 2025.
Sakimin, Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate menjelaskan kondisi atmosfer di wilayah ini dipengaruhi oleh pola konvergensi, siklonik, dan belokan massa udara yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan.
Menurut dia, selama periode tersebut cuaca di Maluku Utara diperkirakan berawan dengan hujan ringan. Namun terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang bisa terjadi pada pagi, siang, sore, malam, atau dini hari.
Sedangkan untuk 20-21 Maret 2025 tercatat hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Halmahera Selatan.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.