Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan merespons bencana longsor di Desa Toe, Kecamatan Oba Selatan, dengan melakukan perbaikan secara kolaboratif lintas sektor.
Meski lokasi longsor tersebut telah ditinjau langsung oleh Wali Kota Tidore Kepulauan beberapa waktu lalu, namun karena status jalan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Wali Kota menginstruksikan BPBD untuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Pelaksanaan kegiatan ini bersifat urgen dan darurat, sehingga dibiayai menggunakan Dana Tak Terduga (DTT). Keterlibatan tiga OPD ini adalah untuk memastikan penanganan masalah dilakukan secara kolaboratif,” ujar Kepala BPBD Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Abubakar, Jumat, 11 April 2025.
Abubakar menyebutkan, dalam kunjungan ke lokasi longsor, Wali Kota menerima informasi bahwa salah satu warga bersedia menyerahkan lahannya demi kelancaran pembangunan drainase untuk menormalkan jalur air yang selama ini mengalir ke badan jalan.
“Dengan pembangunan drainase ini, air tidak lagi mengalir ke jalan maupun ke permukiman warga,” jelasnya.
Pembangunan drainase diperkirakan menelan biaya Rp300 juta yang bersumber dari Dana Tak Terduga, dan dilaksanakan oleh BPBD bersama PUPR agar pengalihan aliran air bisa dilakukan secara efektif.
“Fokus pemerintah daerah bukan pada badan jalan utama, tapi pada tikungan jalan. Kami telah berkoordinasi dengan pemilik lahan, dan pekerjaan ini akan dikerjakan oleh PT Intim Kara,” tambah Abubakar.
Rencana awal untuk mulai pengerjaan seharusnya dilakukan kemarin, namun terkendala akses masuk alat berat ke lokasi.
“Kami sudah melakukan koordinasi teknis. Dalam satu atau dua hari ke depan, alat berat akan dikerahkan ke lokasi longsor. Harapan Wali Kota, pekerjaan ini segera rampung agar akses jalan dari Dusun Toe ke Oba Selatan kembali normal,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.