Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate menyatakan bahwa angka siswa putus sekolah masih menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan dalam lima tahun ke depan. Berdasarkan data dari Dapodik, tercatat lebih dari 100 siswa di Kota Ternate yang putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muchlis Djumadil, menjelaskan bahwa ratusan siswa yang tidak melanjutkan pendidikan tersebut tersebar di jenjang SD, SMP, hingga SMA. Oleh karena itu, pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap persoalan ini.

“Kita berusaha dalam jangka waktu lima tahun ini, angka siswa putus sekolah bisa ditekan semaksimal mungkin. Target kita, tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah di Kota Ternate,” ujar Muchlis, Jumat, 2 Mei 2025.

Untuk menangani masalah ini, Disdik merancang program “Rumah Belajar” atau “Sekolah Rakyat” yang bertujuan menarik kembali anak-anak yang putus sekolah. Menurut Muchlis, salah satu faktor utama penyebab putus sekolah adalah kondisi ekonomi keluarga.

“Kami akan melakukan pendekatan langsung kepada orang tua, sekaligus menyediakan wadah bagi anak-anak yang telah putus sekolah sebagai langkah awal,” jelasnya.

Ia mengakui, program Rumah Belajar baru saja diluncurkan dan masih dalam tahap awal, tanpa dukungan anggaran khusus. Saat ini, program dijalankan di sekolah-sekolah yang memiliki alokasi dana BOSDA, dan direncanakan akan terus dikembangkan pada 2026.

Muchlis bilang, setiap peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), pihaknya juga menyalurkan bantuan kepada siswa sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian.

“Pada Hardiknas 2025, ada 16 siswa yang kami berikan bantuan secara simbolis. Mereka adalah siswa berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu,” pungkasnya.

La Ode Zulmin
Reporter