Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan mulai memberlakukan sistem pembayaran non-tunai untuk akses masuk ke Pelabuhan Rum, Kecamatan Tidore Utara, mulai Selasa, 15 Juli 2025. Pembayaran akan menggunakan kartu elektronik atau e-money.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Tidore, Mansyur, menjelaskan bahwa kartu e-money ini disediakan melalui kerja sama dengan Bank BPD Maluku, Bank Mandiri, dan BRI.
“Penggunaan kartunya mirip seperti di stasiun kereta atau pusat perbelanjaan. Jika saldonya habis, masyarakat bisa mengisi ulang di Indomaret, kios, atau melalui handphone,” jelas Mansyur, Senin, 14 Juli 2025.
Untuk mendukung pelaksanaan sistem ini, Bappenda membeli langsung dua jenis kartu dari perbankan. Di antaranya masing-masing dari BRI menyediakan kartu bernama Briizie seharga Rp25.000 (belum termasuk saldo), sementara Bank Mandiri dan BPD Maluku menyediakan kartu bernama Livving dengan harga Rp37.000.
“Kartu ini cukup ditempelkan pada alat pemindai, tanpa perlu lagi membeli karcis saat menyeberang ke Ternate,” lanjutnya.
Sebagai langkah awal, Bappenda membeli 200 kartu dari Bank BRI dan 200 kartu dari Bank Maluku, sehingga total sebanyak 400 kartu disiapkan untuk dijual kepada masyarakat. Apabila habis terjual, pemerintah akan mengajukan permintaan pencetakan ulang ke bank terkait.
Saat ditanya mengenai hasil penjualan kartu tersebut, Mansyur menyebut bahwa pendapatannya akan dikelola oleh pihak ketiga.
“Setelah peluncuran besok, kami juga akan membagikan kartu berisi saldo kepada rekan-rekan media sebagai bentuk sosialisasi. Ke depannya, sistem ini akan diberlakukan di seluruh pintu masuk pelabuhan di wilayah Kota Tidore Kepulauan,” tutup Mansyur.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.