Sebanyak 3.000 anak usia sekolah dasar di Kota Ternate bakal diseleksi untuk mengikuti program Sekolah Rakyat (SR) tingkat dasar. Program ini diperuntukkan bagi siswa kelas 5 dan kelas 6 yang berasal dari keluarga tidak mampu, kategori sangat miskin dan miskin ekstrem, termasuk penerima program keluarga harapan (PKH).
Anwarudin dari Tim Percepatan Sekolah Rakyat Kota Ternate mengatakan, proses verifikasi dan rekrutmen sedang berjalan. Anak-anak yang memenuhi syarat akan diverifikasi berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang akan mencocokkan dengan data anak tidak atau putus sekolah dari sistem data pokok pendidikan (Dapodik).
“Ada sekitar 3.000 anak usia kelas 5 dan 6 di Kota Ternate. Namun belum seluruhnya dipastikan telah putus sekolah dan akan direkrut di SR tingkat Dasar. Karena itu, Dapodik dari Dinas Pendidikan akan dicocokkan. Kalau ada yang cocok, berarti anak itu masuk kriteria,” kata Anwarudin kepada Kadera, Selasa, 22 Juli 2025.
Menurutnya, belum semua dari 3.000 anak tersebut dipastikan memenuhi persyaratan. Sebab itu, verifikasi silang dengan Dapodik menjadi penting agar hanya anak-anak yang benar-benar masuk kategori layak yang direkrut untuk program tersebut.
Dalam proses belajar atau pelaksanaan pembelajaran, Anwarudin menyebut, akan menggunakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Ternate. Penggunaan gedung tersebut telah disetujui sebulan lalu melalui kerja sama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Sekitar 60 lokasi BLK di Indonesia disetujui sebagai tempat Sekolah Rakyat. Tiap SR tingkat minimal empat rombongan belajar, masing-masing berisi 25 siswa. Di Ternate ada empat rombongan atau kelas dan dibutuhkan 100 siswa. Setiap kelas ditargetkan 25 siswa,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.