Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Maluku Utara akan memulai pemugaran tahap II Benteng Benteng Kastela atau Nostra Senhora Del Rosario, Kota Ternate, pada Oktober 2025. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp90 juta. Ada kekhawatiran nilai asli benteng hilang.
Winarto, Kepala BPK XXI Maluku Utara, mengatakan pemugaran dilakukan untuk melestarikan benteng bersejarah itu tanpa menghilangkan nilai sejarah dan kebudayaannya.
“Kita juga menyaring masukan dari masyarakat, akademisi, Pemerintah Kota Ternate, tim ahli cagar budaya (TACB), dan OPD terkait,” kata Winarto kepada reporter Kadera usai menggelar diskusi di Pantai Kastela, Selasa, 12 Agustus 2025.
Pemugaran akan mempertahankan kondisi asli bangunan berdasarkan data dan kondisi eksisting. Winarto menyebut keaslian benteng harus tetap terjaga, sekaligus memastikan keamanan pengunjung. “Kalau yang kita lakukan itu, kita berdasarkan data-data dan kondisi eksisting benteng saat ini,” ujarnya.
Pekerjaan dijadwalkan selesai pada Desember 2025. BPK XXI akan bekerja sama dengan konsultan perencanaan untuk memastikan kestabilan struktur dan metode pemugaran sesuai kaidah pelestarian.
“Yang utama caranya ketika dipertahankan dengan bentuk aslinya juga tidak membahayakan bagi pengunjung dan warga. Dan mempertimbangkan dari sisi kelestarian cagar budaya, serta keselamatan masyarakat dengan nilai-nilai kebudayaan dan sejarahnya,” ucapnya.
Namun, Hudan Irsyadi, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Ternate, mengingatkan risiko hilangnya nilai sejarah jika pemugaran dilakukan sembarangan. Ia mencotohkan, metode restorasi yang membongkar bangunan lama bisa menghilangkan keaslian.
“Jangan sampai karena mereka (konsultan) tidak paham terkait cagar budaya itu apa akhirnya mereka masa bodoh dalam pemugaran. Itu sudah banyak yang terjadi. Akhirnya apa, nilai-nilai sejarah budaya hilang,” kata pengajar Antopologi Sosial di Universitas Khairun itu.
Hudan berharap, meski benteng dibongkar sebagian, keaslian dan nilai budayanya tetap terjaga. “Harapan saya jika benteng dibubarkan, tetap mempertahankan nilai-nilai keasliannya,” kata Hudan.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.