Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako tahun 2025 hingga kini belum tersalurkan di Kota Ternate. Padahal, bantuan sosial dari Kementerian Sosial ini seharusnya dicairkan empat kali dalam setahun.

Burhanuddin Abdul Kader, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ternate, berdalih keterlambatan pencairan terjadi karena keterbatasan anggaran akibat efisiensi. Menurutnya, pagu yang diberikan sudah sesuai tetapi terbagi dalam beberapa kegiatan. Sehingga tidak semua bisa terealisasi.

Menurut dia, alokasi anggaran untuk Dinsos Ternate tahun 2025 hanya sekitar Rp7-8 miliar, dengan sebagian besar terserap untuk gaji pegawai yang mencapai hampir Rp5 miliar per tahun. Hal itu yang membuat program sembako belum jalan.

“Sepanjang tahun 2025 program penerima manfaat pemberian sembako belum jalan. Kadang-kadang hanya bantuan kursi roda, pakaian anak sekolah, itu juga tidak sepenuhnya,” kata Burhanuddin kepada Kadera, Kamis, 21 Agustus 2025.

Meski begitu, Dinsos tetap menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak bencana seperti kebakaran, banjir, dan longsor.  Namun, anggaran penanganan bencana itu disebut melekat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Tapi alhamdulillah, walaupun begitu, rutinitas itu selalu ada tapi kecil-kecil saja, anggaran tida besar, debanyak Rp30 juta musti kita penuhi,” ujarnya.

Burhanuddin mengungkapkan bahwa Dinsos hanya bisa menyalurkan bantuan berdasarkan proposal yang diajukan warga.”Kalau memang ada proposal masuk torang penuhi proposal itu. Cuman itu saja, penuhi-penuhi saja,” jelas Burhanuddin.

Rabul Sawal
Editor
Nurdafni K. Hamisi
Reporter