Pasar Syariah Bahari Berkesan, di Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, Kota Ternate, sepi tanpa penjual sejak empat tahun terakhir. Para pedagang pangan dan rempah-rempah lebih memilih berjualan di tepi jalan utama.

Berdasarkan amatan tuturfakta.com, pada Rabu 15 Januari 2025, kondisi pasar terbilang masih layak digunakan sebagai tempat berjualan. Namun, tak ada bahan-bahan pangan dan rempah-rempah dijajakan.

Muksin, warga Sasa mengatakan pasar ini awalnya ramai aktivitas jual beli. Namun, satu persatu pegadang mulai pindah ke ruas jalan, sebab lebih banyak pembeli ketimbang di dalam ruko pasar.

“Tapi [kalau] di pasar dalam [ruko] sehari hanya 20 sampai 30 orang [pembeli yang datang],” kata Muksin.

Dagangan warga di tepi jalan utama Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, Kota Ternate. Foto: Jandri Fokatea/Tuturfakta.com

Salah satu warga sekaligus pedagang yang enggan disebut namanya mengatakan dia lebih nyaman berjualan di tepi jalan karena tepat di depan rumahnya.

“Ini kan halaman depan rumah kami. Jadi, kita manfaatkan untuk jualan karena lebih muda di jangkau [pembeli],” katanya.

Sementara Nurjanah, perempuan berusia 40 tahun, warga setempat yang biasa berbelanja kebutuhan dapur di pasar menyangkan kenapa pasar yang disediakan tak digunakan dan lebih memilih berdagang di emperan jalan.

“Sayang, kalau jalan dijadikan pasar padahal ada pasar tapi sepi penjualan,” tambah Nurjanah.

Ia berharap agar pemerintah Kota Ternate dan kelurahan setempat tegas kepada warga yang berjualan di samping jalan agar mengarahkan mereka supaya berjualan di pasar, supaya pasar dapat ramai dulu.

—–

Reporter: Jandri Fokatea
Editor: Rabul Sawal