Perum Bulog Cabang Ternate secara bertahap mengembalikan 700 ton cadangan beras pemerintah (CBP) yang rusak dan tak layak konsumsi ke gudang Kanwil Perum Bulog Sulawesi Selatan di Makassar, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Sebagai ganti beras rusak dan tak layak konsumsi, Perum Bulog Cabang Ternate bakal menerima 270 ton CBP. Hal ini juga bagian dari tindak lanjut 1.200 ton CBP rusak dan tak layak konsumsi yang sebelumnya ditemukan Siti Hedianti Hariyadi atau Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI, saat melakukan inspeksi mendadak ke gudang Perum Bulog Cabang Ternate di Kelurahan Salahuddin, pada Selasa, 23 September 2025.

Jefry Tanasi, kepala Perum Bulog Cabang Ternate, mengatakan sebetulnya, 1.200 ton beras yang dikabarkan rusak tersebut merupakan jumlah total beras yang tersedia di semua gudang saat Titiek Soeharto sidak ke Ternate. Karena, ada sebagian beras yang masih bagus dan layak dikonsumsi masyarakat. Sebagai pengganti beras rusak dan tak layak konsumsi, Perum Bulog Sulawesi Selatan di Makassar mengirim ratusan ton CBP ke Perum Bulog Cabang Ternate.

“Sebenarnya ini kan pengganti temuan beras (rusak) yang kemarin. Pada Ahad pekan kemarin kita sudah mengembalikan 700 ton beras ke Makassar, Sulsel. Tapi, dilakukan secara bertahap. Sebagai gantinya, pihak Bulog Sulsel, mengirim 270 ton CBP ke gudang Bulog Ternate,” katanya saat ditemui reporter Kadera.id di kantornya, Selasa, 7 Oktober 2025.

Sementara sampel beras rusak, sambung ia, sudah dikirim ke laboratorium di Jakarta untuk diperiksa, dan masih tahap proses. Menurutnya, paling cepat selama tiga pekan hasil uji lab bakal keluar.

Ia mengaku, kini pihaknya tetap menjaga perawatan, keamanan, dan mutu beras yang ada di gudang sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang mereka terapkan. SOP tersebut dilaksakan saban hari untuk merawat kebersihan beras. Pada setiap pekan, beras di gudang juga rutin diperiksa.

“Setiap satu bulan juga kita lakukan pencegahan hama. Dan, selama tiga bulan sekali ada fumigasi (perawatan untuk membunuh hama atau menghilangkan hama). Itu tahapan SOP,” jelasnya.

Untuk mempermudah akses distribusi beras, kata Jefry, pihaknya berencana membangun gudang Bulog di enam kabupaten/kota di Maluku Utara. Namun, hingga kini masih tahap koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat. Ia bilang, setidaknya, gudang Bulog yang bakal dibangun tersebut mudah diakses dan tidak jauh dari jalan raya.

“Rencana bakal membangun gudang Bulog di Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah Halmahera Timur, dan Morotai. Paling cepat bakal dibangun tahun 2026,” ungkapnya.

Ia berharap, kelak ke depan, permintaan dari daerah sentra pengadaan CBP yang dikirim ke gudang mereka, punya kualitas baik dan bagus, bersih. Agar penyaluran ke masyarakat juga baik, dan sehat.

“Di sini juga kita akan menjaga kualitasnya maupun kuantitas CBP,” ucapnya mengakhiri.