Dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) milik SPPG di Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, pada Kamis, 6 November 2025. Dapur itu disegel setelah puluhan siswa SD Negeri 65 Kota Ternate diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan yang diproduksi dari dapur tersebut.

Inspektur Polisi Satu Lukman Umasugi, Kepala Kepolisian Sektor Pulau Ternate mengatakan penyegelan dilakukan untuk mengamankan lokasi dan memastikan sampel makanan yang diolah dari dapur tetap steril sebelum diperiksa.

“Kita mengamankan makanan yang diolah di sini. Tujuan dari police line untuk mengamankan supaya sampel [makanan bisa diuji] secara akurat. Kalau tidak ada police line, kan ada orang masuk sabarang, tidak bisa akurat,” kata Lukman di dapur SPPG Kota Ternate, Kamis, 6 November 2025.

Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan 27 siswa SD Negeri 65 Ternate dan satu siswa SD Negeri 59. Lukman menyatakan belum bisa memastikan kapal garis polisi line akan dilepas.

“Kita lihat perkembangan, kita olah TKP dulu. Sampel-sampel juga sudah diambil,” ujarnya.

Mirnawati, Kepada Dapur SPPG khusus Kota Ternate, mengakui pihaknya menerima laporan insiden keracunan setelah siswa mengonsumsi menu MBG berisi nasi, ayam mentega, tumis wortel-kol, dan buah salak. Menurut dia, dugaan sementara adalah alergi makanan pada sebagian siswa.

“Namun ada hari ini dari sekian ribu porsi [yang didistribusikan, hanya kurang lebih 25 siswa saja yang terdampak. Dari 25 siswa ada 20 sudah kembali dan 5 siswa lainnya saat ini berada di RSUD Chasan Boesoirie,” kata Mirnawati.

Ia membenarkan dapur disegel polisi. Namun, menurutnya, penyegelan dilakukan sebatas sterilisasi agar pengambilan sampel berjalan akurat.

“Kalau police line itu untuk mau mengambil sampel makanan agar tidak ada orang luar yang masuk masuk. Tapi sementara sudah tidak ada dan proses asoh berlanjut. Mudah-mudahan semua aman, sehat dan tidak terjadi kembali lagi,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD Negeri 65 Kota Ternate, Mirna Hi. Umar Pora, mengatakan pihak sekolah mengentikan sementara distribusi MBG.

“Ada sekitar 27 siswa yang terdampak usai konsumsi MBG. Untuk sementara besok belum bisa menerima pendistribusian makanan, menunggu sampai keadaan stabil. Kalau makanan ringan masih bisa diterima,” ujar Mirna.

Sementara itu, di SD Negeri 59, Fitrah, orang tua salah satu siswa terdampak, mengaku panik karena anaknya tiba-tiba muntah beberapa kali setelah makan.

“Tadi dia makan kong dia muntah sekitar tiga kali. Terus dia punya perut sakit lagi. Torang panik. Biasa kan tidak begini,” katanya.