Puluhan warga Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, berdemonstrasi di kantor CSR Harita Nickel di kawasan Ecovillage, pada Senin, 17 Maret 2025. Warga kecewa terhadap perusahaan karena sejak hari pertama Ramadan menjalani puasa dalam keadaan gelap gulita.

Nurhayati, warga Kawasi, mengatakan, demo yang dilakukan warga karena sudah tujuh belas malam warga menjalani Ramadan tanpa penerangan listrik. Sehingga warga menuntut janji Harita Nickel yang akan memberikan mesin genset kepada desa.

Dong [mereka] janji akan kasih torang [kami] mesin genset kecil pukul 14.00 WIT tadi. Sore ini infonya perusahaan sudah bawa mesin itu ke Kawasi,” kata Nurhayati saat dihubungi reporter Tuturfakta, pada Senin, 17 Maret 2025.

Selain demo, warga juga memblokade jalan-jalan produksi Harita Nickel, diantaranya memasang palang di Pos Merah, Pos PT Halmahera Jaya Feronikel–anak usaha Harita Nickel, Pos Kobra, area jalan Sungai Akelamo, beberapa titik di kebun warga, dan jalan menuju penampungan air.

“Sampai perusahaan memasang kabel-kabel listrik hingga ada penerangan, baru blokade jalan pakai kayu tersebut bakal dibuka,” jelas Nurhayati.

Nurhayati bilang, malam ini jaringan listrik dari genset belum dipasang karena hujan. Perusahaan berjanji akan memasang besok. Bila belum juga terpasang, warga akan tetap menggelar aksi selama lampu belum dinyalakan.

Warga Kawasi melakukan demonstrasi di depan kantor CSR Harita Nickel di kawasan Ecovillage, pada Senin, 17 Maret 2025. Foto: Liken/Tuturfakta.com

Sanusi, warga Kawasi, menambahkan, warga belum percaya sama sekali kepada pemerintah desa dan perusahaan selama lampu belum dinyalakan. Karena itu, mesti ada penerangan listrik, baru warga bisa percaya ada realisasi atas tuntutan mereka.

“Jadi, karena minim dan hilangnya kepercayaan tong [kami] terhadap pemerintah desa dan daerah maupun perusahaan. Maka kitorang [kami] tra [tidak] percaya kalau hanya kasih turun mesin begitu. Terkecuali ada perbaikan sampai bisa lampu menyala,” tandasnya.

Karena itu, kata dia, selama Desa Kawasi belum ada penerangan listrik, maka blokade jalan akses di tegah perusahaan dan demo akan tetap berlanjut.

Tong [kita] pele [palang] jalan akses di tengah perusahaan. Banyak jalan yang tong [kita] tutup. Setelah ada jawaban baru tong [kita] buka jalan itu,” ucapnya.

Sekadar diketahui, lampu di Desa Kawasi padam sejak kebakaran hebat terjadi pada Sabtu, 1 Maret 2025, pukul 00.30 WIT dini hari, yang menghantam belasan fasilitas sekaligus genset desa. Sebagian besar warga menjalani ibadah puasa dari sahur hingga berbuka puasa tanpa penerangan hingga hari ini.