Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate mengaku kewalahan mengatasi persoalan sampah yang kian menumpuk di berbagai sudut kota. Tidak hanya di jalan dan pantai, sampah kini juga mencemari kawasan situs sejarah, seperti Benteng Oranje dan Taman Lelong di Ternate Tengah.
Pada Senin, 10 Juni 2025, Kadera mendapati setidaknya empat titik penumpukan sampah di sepanjang Taman Lelong, Kelurahan Makassar Timur. Sampah-sampah itu menumpuk di trotoar, kolong jembatan, bahkan di area pegunungan.
Asmal, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate mengatakan produksi sampah di Kota Ternate berkisar di atas 90 ton per hari, dan melonjak drastis pada momen tertentu, seperti menjelang Iduladha.
“Produksi sampah setelah lebaran Iduladha 2025 ini menurun. Kalau sebelum atau menjelang Iduladha itu bisa mencapai 100 ton lebih per hari,” ujar Asmal kepada Kadera Selasa tadi di kantor.
Menurut Asmal, wilayah dengan volume sampah terbesar berada di Kecamatan Ternate Tengah dan Ternate Selatan. Ia menyebut besarnya produksi sampah dipengaruhi pola konsumsi masyarakat.
“Semakin Semakin besar kesejahteraan, semakin besar menghasilkan sampah,” ujarnya.
Namun, pengelolaan sampah terbentur sejumlah masalah klasik: lemahnya pengawasan, minimnya kesadaran masyarakat, serta kurangnya koordinasi antarlembaga.
DLH juga menyoroti rendahnya peran organisasi perangkat daerah (OPD) lain dalam menjaga kebersihan. Ia mencontohkan situs sejarah Benteng Oranje yang kerap menjadi tempat pembuangan sampah, padahal wilayah itu berada di bawah kewenangan Dinas Kebudayaan.
“Contoh paling terkecil situs sejarah Benteng Oranje. Di dalam itu kan ada SKPD yang bersangkutan Dinas Kebudayaan. Kalau berwenang untuk mengatasi hal sepele seperti sampah, harusnya dorang [mereka] itu punya kompeten,” jelasnya.
Meski demikian, DLH berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan. Asmal menyebut pihaknya tengah mendorong kelurahan dan kecamatan agar aktif melakukan pengawasan dan edukasi kepada warga. DLH juga akan mendorong kebijakan agar setiap OPD bertanggung jawab atas sampah di wilayahnya masing-masing.
“kita akan berkoordinasi dengan Pak Walikota Ternate dan mendorong [adanya] regulasi, agar setiap dinas OPD menangani sampahnya sendiri dengan berkoordinasi dengan DLH. Sehingga jangan lagi menjadi isu-isu yang tra [tidak] bagus,” ujar Asmal.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.