Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate, Kamarudin, akhirnya mengakui bahwa limbah ikan dari Pasar Perikanan Bastiong, Ternate Selatan, sempat dibuang langsung ke pesisir pantai dan laut. Limbah tersebut berupa tulang, sisik, jeroan, hingga kepala ikan.
Menurut Kamarudin, setelah mengetahui adanya praktik pembuangan limbah ke pesisir, pihaknya langsung mengambil tindakan dengan memanggil para pedagang dan melarang aktivitas tersebut.
“Memang sebelumnya masih ada pedagang yang buang limbah ke laut, tapi beberapa hari lalu kami sudah panggil mereka dan melarang membuang limbah ke pesisir dan laut lagi,” kata Kamarudin kepada reporter Kadera.id melalui pesan singkat, Selasa, 26 Agustus 2025.
Ia menambahkan, sejak pelarangan itu diberlakukan, pengelolaan limbah di Pasar Bastiong mulai ditangani lebih serius. Limbah kini diarahkan ke tempat khusus yang telah disediakan untuk proses pengolahan.
“Kita arahkan untuk disimpan di tempat yang sudah disediakan,” ujarnya.
Kamarudin bilang, sebagian limbah ikan ditimbun menggunakan tanah untuk mengurangi dampak lingkungan, sementara sebagian lainnya diolah melalui proses fermentasi menjadi pupuk organik.
“Limbah yang difermentasi akan dijadikan pupuk organik. Tempat pengelolaan limbahnya ada di sekitar pasar, silakan dicek,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Perikanan Bastiong, Siti Marfina Sarma (52), menyatakan bahwa pengelolaan limbah saat ini menjadi tanggung jawab pihak PPN Ternate. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti lokasi pengelolaan limbah tersebut.
“Pengelolaan limbah itu memang ada, tapi kami tidak tahu pasti ditaruh di mana. Biasanya hanya ditumpuk di sekitar pasar, nanti petugas kebersihan yang angkat untuk difermentasi,” ujarnya.
Siti Marfina berharap agar ke depan ada kembali pabrik pengolahan limbah seperti sebelumnya, yang bisa mengubah limbah ikan menjadi pakan ternak.
“Dulu lebih bagus, karena ada pabrik yang mengelola limbah untuk dijadikan pakan ternak. Sekarang sudah tidak ada, hanya difermentasi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.