Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate, Maluku Utara, pada Jumat sore, 19 September 2025, memicu banjir disertai longsor di kawasan Kali Mati Akesasu, perbatasan Kelurahan Taduma dan Tugafo, Kecamatan Pulau Ternate.

Luapan air membawa material batu, tanah, dan batang pohon besar hingga menutup akses jalan penghubung dua kelurahan tersebut.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.35 WIT. Selain membuat jembatan rusak, luapan banjir menutup jalan sepanjang puluhan meter dengan lumpur dan batang pohon yang melintang. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan itu lumpuh.

Enol, 26 tahun, warga Taduma, mengatakan banjir dan longsor datang secara tiba-tiba. Kejadian itu katanya berawal dari hujan deras. Ia mendengar suara gemuruh besar, tetapi tidak tahu dari mana arahnya. Saat diperiksa, ternyata jalan sudah dipenuhi lumpur dan pohon tumbang yang hanyut dari hulu.

Tong [kami] dengar babunyi besar [suara gemuruh]. Tong langsung bergegas ke lokasi. Pohon suku ini, sebetulnya di bagian hulu. Jaraknya dari jalan ini sekitar 100 meter. Hanyut saat banjir,” ucapnya.

Warga menduga, alur kali mati yang sempit tidak mampu menampung debit air hujan sehingga meluap. Pohon besar yang terbawa arus diketahui berasal dari bagian hulu sekitar 100 meter dari jalan utama.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun pagar besi pembatas jalan di lokasi rusak dan dicopot akibat hantaman air.

Hingga Sabtu dini hari, Ferry Handany Welley, Kepala BPBD Kota Ternate, belum merespons konfirmasi yang Kadera kirimkan melalui pesan singkat dan telepon.

Rabul Sawal
Editor
La Ode Zulmin
Reporter