Puluhan warga Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, kembali memblokade jalan produksi perusahaan tambang sekaligus pabrik pengolahan nikel Harita Nickel, pada Selasa, 18 Maret 2025. Mereka menilai perusahaan tidak becus mengurus penerangan listrik sebab, sampai hari ke-18 Ramadan, lampu belum juga menyala di desa.
“Demo kemarin tong [kami] sudah pasang palang. Tapi mereka [perusahaan] sudah buka. Makanya, ini torang pasang kembali untuk blokade jalan,” kata Nurhayati Jumadi, warga Kawasi, saat dihubungi reporter Tuturfakta melalui sambungan telepon pada Selasa siang, 18 Maret 2025.
Menurut narasumber lain, setelah demonstrasi hari ini, warga kembali mendesak bertemu dengan CSR Harita Nickel, tapi dihalang-halangi pemerintah Desa Kawasi.

“Pemerintah desa maunya warga pindah ke Ecovilage [pemukiman baru yang dibuat perusahaan], tapi kami tolak. Itu bukan masalah sekarang.”
Warga kemudian membuat berita acara berisi tiga poin, salah satunya memberi waktu selama 3 hari kedepan, terhitung sejak 18-20 Maret 2025, agar jaringan listrik dari lampu genset yang diberikan perusahaan segera di pasang.

“Sampe sekarang belum [lampu] menyala. Torang kase jangka waktu 3 hari, torang akan kawal, dan setelah selesai lebaran harus menyala siang-malam. Kalau belum juga, bisa jadi lusa torang akan aksi lagi,” jelas warga yang tidak ingin namanya disebut demi keamanan.
Demonstrasi warga Desa Kawasi ini buntut dari kejadian kebakaran hebat pada tanggal 1 Maret 2025 lalu yang turut menghanguskan genset desa. Akibatnya, sejak hari itu, tepat 1 Ramadan, warga berhari-hari tanpa penerangan listrik. Demonstrasi ini dilakukan sejak Senin, 17 Maret kemarin.
Pihak Harita Nickel belum merespon pertanyaan konfirmasi kami hingga berita ini diterbitkan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.