Lantai dua Pasar Tradisional Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, tampak kumuh dan terbengkalai. Tak terlihat ada pedagang, hanya beberapa buruh kapal dan tukang ojek duduk bersantai saat reporter Tuturfakta, menyambangi pada Jumat, 21 Maret 2025.

Tangga penuh dengan debu, sampah plastik berserakan di mana-mana. Lapak-lapak pedagang yang terbuat dari triplek beberapa diantaranya masih cukup bagus. Pada koridor bagian kiri di lantai dua pasar itu, dipenuhi debu yang cukup tebal. Nyaris semua ruko-ruko tutup, sisanya buka. Namun, dipenuhi sampah plastik. Potongan-potongan kayu pun serahkan sana sini. Bangunan ini mubazir di bangun tak perpenghuni, dan tampak menyeramkan.

Abdul Ajis, 60 tahun, warga yang sering beristirahat di lantai dua Pasar Bastiong mengatakan, sudah beberapa tahun lalu, aktivitas jual beli vakum di sana. Karena itu, buruh kapal maupun tukang ojek kerap mampir beristirahat.

“Dulu, ada pedagang pakaian di sini dan berjualan. Tapi berapa tahun lalu aktivitas jual beli berhenti,” kata Abdul.

Sebuah lorong di Pasar Tradisional Bastiong. Foto: La Ode Zulmin/Tuturfakta.com

Abdul mengatakan, para pedagang enggan berjualan lagi di lokasi tersebut karena sepi. Beberapa di antaranya sudah bergeser ke Pasar Higienis Bahari Berkesan maupun di Pasar Kota Baru.

Junaidi, tukang ojek berusia 48 tahun yang sering mangkal di lokasi tersebut mengakui hal serupa jika aktivitas jual beli sepi yang membuat pedagang pakaian enggan berjualan disitu.

“Ini bekas lapak-lapak mereka. Kalau tidak salah milik pedagang dari Gorontalo. Dulu bersih. Tapi sekarang sudah kotor. Saya bahkan takut melintasi koridor ruko-ruko. Para pedagang sudah jualan di pasar Kota Baru karena di sini sepi,” ujar Junaidi, sambil menunjuk.

Menurutnya, bagaimana pun, lantai dua bagian kiri Pasar Bastiong itu mesti diaktifkan kembali, karena mubazir bangunan. Ia juga bilang lantai dua pasar tersebut sering dijadikan sebagai tempat konsumsi minuman keras (miras).

“Bahkan, beberapa waktu lalu sempat terjadi pembacokan di sini. Kalaupun banyak mengalami kerusakan harus direnovasi dan diaktifkan kembali,” ucapnya.

Nursam, 47 tahun, pedagang pakaian di sebelah kanan lantai dua pasar Bastiong, mengatakan, jika para pedagang yang berjualan di lantai dua sebelah kiri tidak berjualan karena sepi pembeli. Sebab itu, mereka memilih keluar dan berdagang di pasar Kota Baru, Ternate Tengah.

“Bahkan di sini pun sepi pembeli meski sudah dekat lebaran Idulfitri,” katanya.

Ia bilang, sebagian pedagang lain di lantai dua sebelah kanan pun sudah keluar dan tidak berjualan.

“Di belakang sana banyak lapak yang sudah kosong. Jualan tidak laku. Jarang orang datang ke sini,” ungkapnya, mengakhiri.