Sebanyak 17 siswa SMK Negeri 5 Kota Ternate, Maluku Utara, diduga korban keracunan saat mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG), pada Selasa, 22 Juli 2025. Tiga siswa dirawat di RSUD Chasan Boesoirie, satu siswa di RS Prima, dan 13 siswa lainnya menjalani perawatan di rumah.

Amar Sidik, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Ad-Dhuha Ternate Tengah, mengaku sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) penyaluran MBG dan sudah sesuai petunjuk teknis. Sebab, pada hari tersebut, SPPG–sebagai layanan pendukung distribusi program tersebut–juga menyalurkan MBG kepada 3.199 siswa di sekolah-sekolah daerah Kecamatan Ternate Selatan.

Namun, Amar heran, mengapa dari ribuan siswa penerima MBG, yang diduga keracunan hanya di SMKN 5 Ternate dan di dua kelas berbeda: 16 siswa di kelas XII Asisten Keperawatan dua dan 1 siswa di Askep satu.

“Menu MBG pada Selasa, 22 Juli 2025, ada nasi putih, telur saos, tahu goreng, capcay, dan buah semangka,” kata Amar kepada Kadera, Sabtu, 26 Juli 2025.

Amar justru baru mendapatkan informasi kejadian adanya dugaan siswa keracunan pada hari Kamis, dua hari setelah kejadian. Setelah dapat kabar, timnya langsung berkoordinasi, mengumpulkan data, dan menjenguk para siswa baik di rumah sakit maupun di rumah.

Sementara, untuk pengambilan sampel makanan, kata Amar, tim dari Dinas Kesehatan Ternate sudah datang pada Jumat, 25 Juli, tetapi karena makanan sudah dua hari, dikhawatirkan hasilnya tidak akurat.

Sebagai langkah lanjut, SPPG berkerja sama dengan semua pihak, termasuk pihak rumah sakit yang mengambil sampel darah siswa untuk mengidentifikasi penyebab atau gejala-gejalanya dari masalah tersebut. Hasil pemeriksaan laboratorium hingga kini belum keluar.

“Pengecekan sampel darah untuk mengidentifikasi gejala-gejalanya yang mendekati bakteri apa. Dan dari pangan apa? Tapi sejauh ini yang dirawat jalan di rumah, sudah membaik, dan ada juga yang masih mendapat gejala yang sama,” katanya.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang terdampak dan dugaan keracunan menu makan bergizi gratis. “Torang meminta maaf atas kegaduhan ini terutama ke korban, orang tua korban, dan beberapa pihak yang mungkin merasa dirugikan dari kejadian ini. Kedepannya akan kita tingkatkan evaluasi agar tidak terjadi hal yang sama,” harapnya

dr. Fathiyah Suma, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, mengatakan saat ini mereka masih melakukan investigasi bersama tim dari SPPG dan Balai Gizi Nasional (BGN). “Sementara dilakukan investigasi lapangan bersama tim Dinkes dan SPPG dari BGN,” kata dr.Fathiyah, singkat.

Sebelumnya, Chairil Anjasmara Robo Putra, Koordinator MBG Wilayah Kota Ternate, membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami siswa SMK Negeri 5 Ternate. “Itu kemarin sudah diselesaikan [ditindaklanjuti],” kata Chairil melalui pesan singkat kepada Kadera, Jumat.

__

Redaksi mengubah judul dari sebelumnya menulis “17 Siswa SMKN 5 Ternate Diduga Keracunan MBG, Dinkes Ambil Sampel Darah” jadi “Diduga Keracunan MBG, Sampel Darah 17 Siswa SMKN 5 Ternate Diperiksa”. Perubahan juga terjadi pada paragraf ketujuh untuk memperjelas maksud “kerja sama dengan semua pihak” untuk akurasi berita.
Rabul Sawal
Editor
La Ode Zulmin
Reporter